Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Imunisasi BCG: Melindungi Anak dari Tuberkulosis dan Meningitis

Mengenal Imunisasi BCG: Melindungi Anak dari Tuberkulosis dan Meningitis

Mengenal Imunisasi BCG: Melindungi Anak dari Tuberkulosis dan Meningitis

Edukasi Desa - Mengenal Imunisasi BCG: Melindungi Anak dari Tuberkulosis dan Meningitis - Imunisasi BCG adalah salah satu vaksin dasar yang sangat penting untuk anak-anak dan tidak boleh terlewatkan. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang menyebabkan infeksi bakteri pada paru-paru dan dapat menyebabkan batuk kronis hingga kesulitan bernapas. Sayangnya, Indonesia saat ini menempati urutan ketiga dengan kasus TB tertinggi di dunia, setelah India dan China, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2022.

Apa itu Imunisasi BCG?

Imunisasi BCG adalah vaksin yang bertujuan untuk melindungi bayi dari penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain melindungi dari TB, vaksin BCG juga dapat mencegah radang otak (meningitis) yang merupakan komplikasi serius dari TB.

Vaksin BCG berisi kuman Mycobacterium tuberculosis yang dilemahkan, sehingga tubuh bayi dapat menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap bakteri ini. Dengan demikian, imunisasi BCG berperan penting dalam mencegah TB paru-paru yang berat dan TB meningitis.

Cara Kerja Imunisasi BCG

Sebelum memberikan imunisasi BCG pada bayi, biasanya tim medis akan melakukan tes mantoux atau tes kulit tuberkulin untuk memeriksa apakah bayi sudah terpapar atau terinfeksi TB. Jika tes mantoux menunjukkan hasil positif dengan benjolan kemerahan sekitar 10 mm di area suntikan, hal ini menandakan bahwa bayi sudah terpapar bakteri TB sebelumnya dan mungkin sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang aktif.

Jika hasil tes mantoux positif dan bayi belum pernah mendapatkan vaksin BCG sebelumnya, maka imunisasi BCG tidak perlu diberikan karena bisa menyebabkan efek samping. Namun, jika hasil tes kulit menunjukkan hasil negatif, maka imunisasi BCG bisa dilanjutkan.

Imunisasi BCG Ditujukan untuk Siapa Saja?

Imunisasi BCG diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak yang negatif pada tes kulit TB dan berisiko tinggi tertular infeksi TB dari orang dewasa. Selain itu, tenaga kesehatan yang sering berhadapan dengan pasien TB juga wajib mendapatkan vaksin BCG.

Meskipun efektivitas vaksin BCG pada bayi cukup tinggi, vaksin ini tidak bekerja dengan optimal pada orang dewasa, terutama yang berusia di atas 35 tahun. Namun, bagi tenaga kesehatan dengan risiko tinggi tertular TB, vaksin BCG tetap dianjurkan.

Beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak menerima imunisasi BCG adalah:
  1. Pernah menderita tuberkulosis atau tinggal serumah dengan penderita TB yang tidak menjalani pengobatan.
  2. Menderita kondisi imunosupresi (memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah).
  3. Sedang hamil.
  4. Positif HIV.
  5. Hasil tes kulit TB positif.
  6. Sedang menjalani pengobatan kanker.

Jadwal Imunisasi BCG

Di Indonesia, vaksin BCG biasanya diberikan satu kali saat bayi baru lahir hingga berusia 1 bulan. Jika terlambat, imunisasi ini dapat diberikan paling lambat ketika bayi berusia 2-3 bulan.

Imunisasi BCG dapat ditunda jika bayi memiliki kondisi berikut:
  1. Berat badan lahir rendah kurang dari 2,5 kg dan dalam kondisi tidak sehat.
  2. Sudah menerima vaksin lain dalam satu bulan terakhir.
  3. Mengalami infeksi kulit.
  4. Lahir dari ibu yang positif HIV dan hasil tes HIV bayi belum terkonfirmasi.
  5. Sedang mengalami demam atau sakit lainnya.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Imunisasi BCG

Dosis vaksin BCG untuk bayi di bawah usia 1 tahun adalah 0,05 ml dan disuntikkan di lengan bagian atas. Setelah mendapatkan suntikan BCG, lengan tersebut tidak boleh disuntikkan dengan imunisasi lain setidaknya dalam waktu tiga bulan.

Setelah penyuntikan vaksin BCG, biasanya akan muncul bisul atau luka bernanah sebagai respons tubuh terhadap bakteri yang ada dalam vaksin. Namun, bisul ini tidak membahayakan dan tidak memerlukan tindakan lebih lanjut. Jika ada pembengkakan atau banyak nanah pada bekas suntikan yang disertai demam tinggi, segera konsultasikan pada dokter.

Efek Samping Imunisasi BCG pada Bayi

Bisul yang muncul setelah penyuntikan vaksin BCG umumnya akan mengeras dan meninggalkan bekas luka kecil setelah sembuh. Hal ini normal dan aman. Jarang terjadi, tetapi efek samping serius yang bisa terjadi akibat imunisasi BCG adalah reaksi anafilaksis. Oleh karena itu, proses vaksinasi harus dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan yang terlatih untuk menghadapi efek samping berbahaya.

Posting Komentar untuk "Mengenal Imunisasi BCG: Melindungi Anak dari Tuberkulosis dan Meningitis"